DEWI SEKARTAJI dan BALI BARONG
Lukisan Kopi Cak Sohell Jl. Tirto Utomo 90b Malang Jawa Timur Indonesia
SEMAR BADRANAYA dan NATURE
Lukisan Kopi Cak Sohell Jl. Tirto Utomo 90b Malang Jawa Timur Indonesia
PELAYARAN RAKYAT
Lukisan Kopi Cak Sohell Jl. Tirto Utomo 90b Malang Jawa Timur Indonesia
Naga Jawa, Paradigma, Kembang Sejoli, dan Tarian Alam
Lukisan Kopi Cak Sohell Jl. Tirto Utomo 90b Malang Jawa Timur Indonesia
JOYOBOYO dan SINGO BARONG
Lukisan Kopi Cak Sohell Jl. Tirto Utomo 90b Malang Jawa Timur Indonesia
RASTAMAN dan PENJUAL JAMU
Lukisan Kopi Cak Sohell Jl. Tirto Utomo 90b Malang Jawa Timur Indonesia
PENARI BALI dan BALIYEM
Lukisan Kopi Cak Sohell Jl. Tirto Utomo 90b Malang Jawa Timur Indonesia
KESUNYIAN
Lukisan Kopi Cak Sohell Jl. Tirto Utomo 90b Malang Jawa Timur Indonesia
JARAN GIMBAL dan ALETHEIA
Lukisan Kopi Cak Sohell Jl. Tirto Utomo 90b Malang Jawa Timur Indonesia
Rabu, 15 Agustus 2012
Renung
Pelukis terinspirasi dengan gambaran hidup sejati yang selalu dilihat di sekitar, dimana masyarakat dibodohkan dengan kenyataan yang selama ini berputar balik, dia berusaha menggambakan sosok yang menjadi korban akan pembodohan. dan bertujuan untuk mengingatkan semua bagaimana gambaran kita saat ini.
Selasa, 07 Agustus 2012
Puteri Samudera
Puteri Samudera
Imajinasi sang pelukis yang menggambarkan sesosok puteri yang muncul di antara ombak pasang.
Imajinasi sang pelukis yang menggambarkan sesosok puteri yang muncul di antara ombak pasang.
Sang Penghibur
Sang Penghibur
Lukisan ini di inspirasi dari peran di kehidupan masyarakat kita yang selalu terselip pada kesenangan dan kegembiraan orang lain, walau terkadang tak memperdulikan kepedihannya sendiri.
Lukisan ini di inspirasi dari peran di kehidupan masyarakat kita yang selalu terselip pada kesenangan dan kegembiraan orang lain, walau terkadang tak memperdulikan kepedihannya sendiri.
Perempuan
Perempuan
lukisan ini pesanan dari seorang perempuan karier yang berprofesi sebagai karyawan di sebua instansi pendidikan di daerah kab.malang.
lukisan ini pesanan dari seorang perempuan karier yang berprofesi sebagai karyawan di sebua instansi pendidikan di daerah kab.malang.
mBagonk
Ciri fisik
Sebagai seorang panakawan yang sifatnya menghibur penonton wayang, tokoh Bagong pun dilukiskan dengan ciri-ciri fisik yang mengundang kelucuan. Tubuhnya bulat, matanya lebar, bibirnya tebal dan terkesan memble. Dalam figur wayang kulit, Bagong membawa senjata kudi.Gaya bicara Bagong terkesan semaunya sendiri. Dibandingkan dengan ketiga panakawan lainnya, yaitu Semar, Gareng, dan Petruk, maka Bagong adalah sosok yang paling lugu dan kurang mengerti tata krama. Meskipun demikian majikannya tetap bisa memaklumi.
Asal-usul
Beberapa versi menyebutkan bahwa, sesungguhnya Bagong bukan anak kandung Semar. Dikisahkan Semar merupakan penjelmaan seorang dewa bernama Batara Ismaya yang diturunkan ke dunia bersama kakaknya, yaitu Togog atau Batara Antaga untuk mengasuh keturunan adik mereka, yaitu Batara Guru.Togog dan Semar sama-sama mengajukan permohonan kepada ayah mereka, yaitu Sanghyang Tunggal, supaya masing-masing diberi teman. Sanghyang Tunggal ganti mengajukan pertanyaan berbunyi, siapa kawan sejati manusia. Togog menjawab "hasrat", sedangkan Semar menjawab "bayangan". Dari jawaban tersebut, Sanghyang Tunggal pun mencipta hasrat Togog menjadi manusia kerdil bernama Bilung, sedangkan bayangan Semar dicipta menjadi manusia bertubuh bulat, bernama Bagong.
Versi lain menyebutkan, Semar adalah cucu Batara Ismaya. Semar mengabdi kepada seorang pertapa bernama Resi Manumanasa yang kelak menjadi leluhur para Pandawa. Ketika Manumanasa hendak mencapai moksha, Semar
Bagong pada zaman Kolonial
Gaya bicara Bagong yang seenaknya sendiri sempat dipergunakan para dalang untuk mengkritik penjajahan kolonial Hindia Belanda. Ketika Sultan Agung meninggal tahun 1645, putranya yang bergelar Amangkurat I menggantikannya sebagai pemimpin Kesultanan Mataram. Raja baru ini sangat berbeda dengan ayahnya. Ia memerintah dengan sewenang-wenang serta menjalin kerja sama dengan pihak VOC-Belanda.Keluarga besar Kesultanan Mataram saat itu pun terpecah belah. Ada yang mendukung pemerintahan Amangkurat I yang pro-Belanda, ada pula yang menentangnya. Dalam hal kesenian pun terjadi perpecahan. Seni wayang kulit terbagi menjadi dua golongan, yaitu golongan Nyai Panjang Mas yang anti-Amangkurat I, dan golongan Kyai Panjang Mas yang sebaliknya.
Rupanya pihak Belanda tidak menyukai tokoh Bagong yang sering dipergunakan para dalang untuk mengkritik penjajahan VOC. Atas dasar ini, golongan Kyai Panjang Mas pun menghilangkan tokoh Bagong, sedangkan Nyai Panjang Mas tetap mempertahankannya.
Pada zaman selanjutnya, Kesultanan Mataram mengalami keruntuhan dan berganti nama menjadi Kasunanan Kartasura. Sejak tahun 1745 Kartasura kemudian dipindahkan ke Surakarta. Selanjutnya terjadi perpecahan yang berakhir dengan diakuinya Sultan Hamengkubuwono I yang bertakhta di Yogyakarta.
Dalam hal pewayangan, pihak Surakarta mempertahankan aliran Kyai Panjang Mas yang hanya memiliki tiga orang panakawan (Semar, Gareng, dan Petruk), sedangkan pihak Yogyakarta menggunakan aliran Nyai Panjang Mas yang tetap mengakui keberadaan Bagong.
Akhirnya, pada zaman kemerdekaan Bagong bukan lagi milik Yogyakarta saja. Para dalang aliran Surakarta pun kembali menampilkan empat orang punakawan dalam setiap pementasan mereka. Bahkan, peran Bagong cenderung lebih banyak daripada Gareng yang biasanya hanya muncul dalam gara-gara saja.
Bagong versi Jawa Timur
Dalam pewayangan gaya Jawa Timuran, yang berkembang di daerah Surabaya, Gresik, Mojokerto, Jombang, Malang dan sekitarnya, tokoh Semar hanya memiliki dua orang anak , yaitu Bagong dan Sarangaja. Bagong sendiri memiliki anak bernama Besut.Dalam versi ini adik Bagong memang jarang di pentaskan namun ada lakon tertentu dimana Sarangaja keluar seperti lakon Adeg'e Khayangan Suralaya dimana pada cerita ini menceritakan Asal usul Bagong dalam versi Jawa Timur.Tentu saja Bagong gaya Jawa Timuran memiliki peran yang sangat penting sebagai panakawan utama dalam setiap pementasan wayang. Ucapannya yang penuh humor khas timur membuatnya sebagai tokoh wayang yang paling ditunggu kemunculannya.
Dalam versi ini, Bagong memiliki nama sebutan lain, yaitu Jamblahita
Bagong versi pelukis
bagong adalah sosok yang berkarakter jujur,tanpa berfikir,ceplas-ceplos.walau tergadang terjerumus akan kejujurannya.
arti kata m-bagonk merupakan peralihan bahasa sang pelukis yang menandakan sifat seperti bagong.
Family
lukisan ini merupakan pesanan dari kelarga sakinah, mawaddah, wa rohmah. amin.,hehehe (ga ngerti arep nulis opo wes pokoe ngunu iku...).
Rabu, 01 Agustus 2012
IMAJINAIR TREES
Imajinasi secara umum, adalah kekuatan atau proses menghasilkan citra mental dan ide.
Istilah ini secara teknis dipakai dalam psikologi sebagai proses membangun kembali persepsi dari suatu benda yang terlebih dahulu diberi persepsi pengertian. Sejak penggunaan istilah ini bertentangan dengan yang dipunyai bahasa biasa, beberapa psikolog lebih menyebut proses ini sebagai "menggambarkan" atau "gambaran" atau sebagai suatu reproduksi yang bertentangan dengan imajinasi "produktif" atau "konstruktif".
Gambaran citra dimengerti sebagai sesuatu yang dilihat oleh "mata pikiran". Suatu hipotesis untuk evolusi imajinasi manusia ialah bahwa hal itu memperbolehkan setiap makhluk yang sadar untuk memecahkan masalah (dan oleh karena itu meningkatkan fitnes) perseorangan oleh penggunaan simulasi jiwa.
Istilah ini secara teknis dipakai dalam psikologi sebagai proses membangun kembali persepsi dari suatu benda yang terlebih dahulu diberi persepsi pengertian. Sejak penggunaan istilah ini bertentangan dengan yang dipunyai bahasa biasa, beberapa psikolog lebih menyebut proses ini sebagai "menggambarkan" atau "gambaran" atau sebagai suatu reproduksi yang bertentangan dengan imajinasi "produktif" atau "konstruktif".
Gambaran citra dimengerti sebagai sesuatu yang dilihat oleh "mata pikiran". Suatu hipotesis untuk evolusi imajinasi manusia ialah bahwa hal itu memperbolehkan setiap makhluk yang sadar untuk memecahkan masalah (dan oleh karena itu meningkatkan fitnes) perseorangan oleh penggunaan simulasi jiwa.
Imajinasi dan Kenyataan.
Kita seringkali salah persepsi dalam memahami makna imajinasi. Dalam kenyataannya, imajinasi adalah sebuah kerja akal dalam mengembangkan suatu pemikiran yang lebih luas dari apa yang pernah dilihat, dengar, dan rasakan. Dengan imajinasi, manusia mengembangkan sesuatu dari kesederhanaan menjadi lebih bernilai dalam pikiran. Ia dapat mengembangkan sesuatu dari Ciptaan Tuhan dalam pikirannya. Dengan tujuan untuk mengembangkan suatu hal yang lebih bernilai dalam bentuk benda, atau sekedar pikiran yang terlintas dalam benak. Alfan Arrasuli .(2001)JARAN GIMBAL
AKSARA JAWA
Aksara Jawa (atau dikenal dengan nama hanacaraka atau carakan) adalah aksara jenis abugida turunan aksara Brahmi yang digunakan atau pernah digunakan untuk penulisan naskah-naskah berbahasa Jawa, bahasa Makasar, bahasa Madura[rujukan?], bahasa Melayu[rujukan?] (Pasar), bahasa Sunda[1], bahasa Bali[rujukan?], dan bahasa Sasak[1]. Bentuk aksara Jawa yang sekarang dipakai (modern) sudah tetap sejak masa Kesultanan Mataram (abad ke-17) tetapi bentuk cetaknya baru muncul pada abad ke-19. Aksara ini adalah modifikasi dari aksara Kawi dan merupakan abugida
ALETHEIA
Dalam mitologi Yunani, Aletheia (Bahasa Yunani: ἀλήθεια) adalah dewi kebenaran, kejujuran, dan ketulusan. Parmenides, seorang filsuf Yunani, menggunakan istilah Aletheia untuk melambangkan kebenaran. Aletheia dikenal oleh orang Romawi sebagai Veritas. Lawannya adalah Dolos (tipuan), Apate (muslihat) dan pseudologoi (kebohongan)
PARADIGMA
Paradigma dalam disiplin intelektual adalah cara pandang
seseorang terhadap diri dan lingkungannya yang akan mempengaruhinya
dalam berpikir (kognitif), bersikap (afektif), dan bertingkah laku (konatif).[1]
Paradigma juga dapat berarti seperangkat asumsi, konsep, nilai, dan
praktik yang di terapkan dalam memandang realitas dalam sebuah komunitas
yang sama, khususnya, dalam disiplin intelektual [2]
Kata paradigma sendiri berasal dari abad pertengahan di Inggris yang merupakan kata serapan dari bahasa Latin ditahun 1483 yaitu paradigma yang berarti suatu model atau pola; bahasa Yunani paradeigma (para+deiknunai) yang berarti untuk "membandingkan", "bersebelahan" (para) dan memperlihatkan (deik) [3]
Kata paradigma sendiri berasal dari abad pertengahan di Inggris yang merupakan kata serapan dari bahasa Latin ditahun 1483 yaitu paradigma yang berarti suatu model atau pola; bahasa Yunani paradeigma (para+deiknunai) yang berarti untuk "membandingkan", "bersebelahan" (para) dan memperlihatkan (deik) [3]
Selasa, 31 Juli 2012
Tarian Alam
Tarian Alam, lukisan ini merupakan gambaran dari sang pelukis yang menterjemahkan ke dalam bahasa lukisan, dimana alam juga memiliki perasa layaknya manusia, akan tetapi kebanyakan dari kita sangatlah tidak menyadari akan hal itu. pesan dari karya ini,agar kita tak lupa dengan alam semesta yang merupakan bagian terpenting dari kehidupan.
SINGO BARONG
SINGO BARONG, lukisan ini merupakan hasil sebuah kontemporasi dari pelukisnya,sosok ini adalah wujud siluman yang setia mengawal(khodam) raja kadiri dalam memimpin kerajaan, beliau adalah raja Sri Adi Jayabaya.
Sakralisme
SAKRALISME
Siapa yang tidak kenal
dengan keindahan pesona Pulau Bali, Bali yang dianugerahi eksotisme alam
yang mempesona, tradisi budaya yang terus di pertahankan oleh
masyarakat, dan tingkat religiusitas hindu yang begitu kuat, membuat
Pulau ini mempunyai kenangan tersendiri bagi para wisatawan yang pernah
mengunjunginya.
Tradisi dan nilai-nilai sakralisme budaya masih mendapatkan penghormatan
yang tinggi di komunitas masyarakatnya. Salah satunya adalah tradisi
tari barong ngelawang.
Tradisi ngelawang yang diwarisi secara turun temurun itu bermakna untuk
menetralisir alam semesta, menolak segala jenis penyakit yang mengganggu
kehidupan manusia, termasuk secara niskala mengusir orang-orang yang
bermaksud jahat, menggangu keamanan Bali.
Seni ngelawang selain menyuguhkan hiburan, juga diyakini mampu memberi
vibrasi kesucian, sehingga penduduk terhindar dari marabahaya, penyakit
atau hal-hal lain yang tidak diinginkan. Pementasan yang unik dan
menarik itu berlangsung secara sporadis menyimak ruang dan menerobos
waktu, karena pentas itu berpindah-pindah, bahkan masuk gang dan rumah
tangga.
Seni ngelawang juga memiliki makna melanglang lingkungan. Pada awalnya
ngelawang adalah sebuah ritus sakral yang magis yang disangga oleh
psiko-relegi yang kuat.
Dalam perkembangannya masyarakat Bali yang kreatif tidak hanya
ngelawang mengusung benda-benda sakral, namun dibuatkan tiruannya untuk
disajikan sebagai ngelawang tontonan.
Dalam tradisi ngelawang Galungan tersebut, bentuk-bentuk seni
“balih-balihan” seperti arja, janger, atau joged juga dapat disaksikan
masyarakat sebagai hiburan.
Seni ini merupakan kesenian yang biasanya dilaksanakan dengan
berkeliling Rumah-rumah penduduk seperti didatangi sekaa Barong
Kedingkling dan figur-figur topeng yang bersumber dari cerita pewayangan
Ramayana ini disongsong dengan antusias oleh seisi rumah.
Kedatangannya diawali dengan sepotong tembang, misalnya tokoh punakawan
Malen dan Merdah, lalu disusul tokoh Subali dan Sugriwa menari semenit
dua menit di halaman merajan, tempat suci keluarga.
Kendati singkat, umumnya masyarakat senang dan percaya aura ritual-magis
yang dipancarkan ngelawang Galungan itu akan memberikan keselamatan dan
perlindungan.
Hasrat hidup damai dan terlindung dari segala bencana tersebut itulah
kiranya yang menjadi akar ngelawang. Diperkirakan ngelawang berkiblat
dari sebuah mitologi Hindu, Siwa Tatwa.
Alkisah ketika Dewa Siwa dan Dewi Uma bercinta tidak pada tempat dan
waktunya, harmoni terguncang. Akibatnya adalah kesengsaraan bagi umat
manusia dan makhluk hidup yang lainnya.
Sadar akan kekhilapannya itu, Dewa Siwa mengutus para dewa untuk
menenangkan dan menenteramkan kembali seisi alam. Setiba di bumi, para
dewa itu menciptakan dan mementaskan beragam bentuk kesenian. Lewat
kasih pagelaran seni itu seisi jagat kembali damai.
joyoboyo
Jayabhaya dalam Tradisi Jawa
Nama besar Jayabhaya tercatat dalam ingatan masyarakat Jawa, sehingga namanya muncul dalam kesusastraan Jawa zaman Mataram Islam atau sesudahnya sebagai Prabu Jayabaya. Contoh naskah yang menyinggung tentang Jayabaya adalah Babad Tanah Jawi dan Serat Aji Pamasa.Dikisahkan Jayabaya adalah titisan Wisnu. Negaranya bernama Widarba yang beribu kota di Mamenang. Ayahnya bernama Gendrayana, putra Yudayana, putra Parikesit, putra Abimanyu, putra Arjuna dari keluarga Pandawa.
Permaisuri Jayabaya bernama Dewi Sara. Lahir darinya Jayaamijaya, Dewi Pramesti, Dewi Pramuni, dan Dewi Sasanti. Jayaamijaya menurunkan raja-raja tanah Jawa, bahkan sampai Majapahit dan Mataram Islam. Sedangkan Pramesti menikah dengan Astradarma raja Yawastina, melahirkan Anglingdarma raja Malawapati.
Jayabaya turun takhta pada usia tua. Ia dikisahkan moksha di desa Menang, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri. Tempat petilasannya tersebut dikeramatkan oleh penduduk setempat dan masih ramai dikunjungi sampai sekarang.
Prabu Jayabaya adalah tokoh yang identik dengan ramalan masa depan Nusantara. Terdapat beberapa naskah yang berisi “Ramalan Joyoboyo”, antara lain Serat Jayabaya Musarar, Serat Pranitiwakya, dan lain sebagainya.
Dikisahkan dalam Serat Jayabaya Musarar, pada suatu hari Jayabaya berguru pada seorang ulama bernama Maolana Ngali Samsujen. Dari ulama tersebut, Jayabaya mendapat gambaran tentang keadaan Pulau Jawa sejak zaman diisi oleh Aji Saka sampai datangnya hari Kiamat.
Dari nama guru Jayabaya di atas dapat diketahui kalau naskah serat tersebut ditulis pada zaman berkembangnya Islam di Pulau Jawa. Tidak diketahui dengan pasti siapa penulis ramalan-ramalan Jayabaya. Sudah menjadi kebiasaan masyarakat saat itu untuk mematuhi ucapan tokoh besar. Maka, si penulis naskah pun mengatakan kalau ramalannya adalah ucapan langsung Prabu Jayabaya, seorang raja besar dari Kadiri.
Tokoh pujangga besar yang juga ahli ramalan dari Surakarta bernama Ranggawarsita sering disebut sebagai penulis naskah-naskah Ramalan Jayabaya. Akan tetapi, Ranggawarsita biasa menyisipkan namanya dalam naskah-naskah tulisannya, sedangkan naskah-naskah Ramalan Jayabaya pada umumnya bersifat anonim.
Rabu, 27 Juni 2012
Naga Jawa
Naga sebagai mahluk yang mempunyai karma baik dan telah mencapai
pembinaan kehidupan spiritual tahap tertentu, karena mereka telah
melatih pembinaan spiritual yang sangat lama. Pencapaian spiritual yang
lama ini menjadikan kaum naga memperoleh berkah dan kedudukan yang
terhormat.
Pencapaian dan karma baik yang dimiliki kaum naga, menjadikan banyak naga yang mendapatkan kesempatan untuk mengabdikan dirinya secara langsung sebagai pendamping dan pelindung Buddha, Bhodisatva, dan para mahluk suci lainnya. Sering kita melihat gambar Bodhisatva Kwan-Im sedang berdiri diatas naga yang mengantarkan kemana Sang Dewi pergi.
Kaum naga memiliki berbagai macam ras yang berbeda-beda, dan setiap ras terbagi dalam dua gender yaitu lelaki dan wanita. Dimana naga lelaki mempunyai tanduk yang membesar dibagian atasnya, tetapi naga wanita mempunyai tanduk yang lebih ramping dan kadang mengecil dibagian atasnya.
Pencapaian dan karma baik yang dimiliki kaum naga, menjadikan banyak naga yang mendapatkan kesempatan untuk mengabdikan dirinya secara langsung sebagai pendamping dan pelindung Buddha, Bhodisatva, dan para mahluk suci lainnya. Sering kita melihat gambar Bodhisatva Kwan-Im sedang berdiri diatas naga yang mengantarkan kemana Sang Dewi pergi.
Kaum naga memiliki berbagai macam ras yang berbeda-beda, dan setiap ras terbagi dalam dua gender yaitu lelaki dan wanita. Dimana naga lelaki mempunyai tanduk yang membesar dibagian atasnya, tetapi naga wanita mempunyai tanduk yang lebih ramping dan kadang mengecil dibagian atasnya.
Kembang Sejoli
Tradisi pernikahan di setiap daerah pastinya berbeda. Berikut ini informasi tradisi pernikahan unik dan sejarah yang berhubungan dengan bunga atau wedding flowers di setiap negara di dunia.
Di Thailand, ibu sang pengantin pria dan wanita berjalan bersama menuju altar untuk mengalungkan karangan bunga atau Puang Malai, di bahu kedua pengantin. Hal ini sebagai simbol keberuntungan dalam kehidupan kedua pengantin.
Masih sebagai simbol keberuntungan, pengantin pria di Swedia dan Denmark pada hari pernikahannya diharuskan membawa tumbuhan rempah berbau kuat seperti bawang putih,bawang daun, rosemary yang dimasukan ke dalam kantung kecil lalu diselipkan ke dalam pakaian. Berbeda dengan di Roma, tanaman seperti bawang putih, bawang daun, dan rempah-rempahan lainnya wajib dibawa oleh sang pengantin wanita sebagai tanda kesetiaan dan kesuburan serta menjauhkan dari roh jahat.
Di Thailand, ibu sang pengantin pria dan wanita berjalan bersama menuju altar untuk mengalungkan karangan bunga atau Puang Malai, di bahu kedua pengantin. Hal ini sebagai simbol keberuntungan dalam kehidupan kedua pengantin.
Masih sebagai simbol keberuntungan, pengantin pria di Swedia dan Denmark pada hari pernikahannya diharuskan membawa tumbuhan rempah berbau kuat seperti bawang putih,bawang daun, rosemary yang dimasukan ke dalam kantung kecil lalu diselipkan ke dalam pakaian. Berbeda dengan di Roma, tanaman seperti bawang putih, bawang daun, dan rempah-rempahan lainnya wajib dibawa oleh sang pengantin wanita sebagai tanda kesetiaan dan kesuburan serta menjauhkan dari roh jahat.
Lembah Baliem
Lembah Baliem merupakan lembah di pegunungan Jayawijaya.
Lembah Baliem berada di ketinggian 1600 meter dari permukaan laut yang
dikelilingi pegunungan dengan pemandangannya yang indah dan masih alami.
Suhu bisa mencapai 10-15 derajat celcius pada waktu malam.
Lembah ini dikenal juga sebagai grand baliem valley merupakan tempat tinggal suku Dani yang terletak di Desa Wosilimo, 27 km dari Wamena, Papua. Selain Suku Dani beberapa suku lainnya hidup bertetangga di lembah ini yakni Suku Yali dan suku Lani.
Lembah adalah sekitar 80 km panjang sebesar 20 km dengan lebar dan terletak di ketinggian sekitar 1,600-1,700 m, dengan populasi sekitar 100.000 jiwa.
Lembah ini dikenal juga sebagai grand baliem valley merupakan tempat tinggal suku Dani yang terletak di Desa Wosilimo, 27 km dari Wamena, Papua. Selain Suku Dani beberapa suku lainnya hidup bertetangga di lembah ini yakni Suku Yali dan suku Lani.
Lembah adalah sekitar 80 km panjang sebesar 20 km dengan lebar dan terletak di ketinggian sekitar 1,600-1,700 m, dengan populasi sekitar 100.000 jiwa.
Kamis, 21 Juni 2012
Kesunyian
Lukisan kopi ini merupakan pesanan dari seorang mahasiswa FISIP Jurusan Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Bertemakan tentang kesunyian yang dirasakan oleh seorang pemuda di kala senja di antara gedung-gedung tua bekas peninggalan Belanda.
Cak Sohell juga menerima pesanan lukisan kopi dari siapa saja yang berminat. Tinggal hubungi atau datang langsung ke Kedai Emge Coffee Malang, Jawa Timur, Indonesia.
Jumat, 25 Mei 2012
Penari Bali
Tari Bali
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tari Bali adalah tarian yang berasal dari Bali.[1]
Tari Bali tidak selalu bergantung pada alur cerita.[1] Tujuan utama penari Bali adalah untuk menarikan tiap tahap gerakan dan rangkaian dengan ekspresi penuh.[1] Kecantikan tari Bali tampak pada gerakan-gerakan yang abstrak dan indah.[1] Tari-tari Bali yang paling dikenal antara lain pendet, gabor, baris, sanghyang dan legong.[1]
Tari Bali sebagian besar bermakna religius.[2] Sejak tahun 1950-an, dengan perkembangan pariwisata yang pesat, beberapa tarian telah ditampilkan pada kegiatan-kegiatan di luar keagamaan dengan beberapa modifikasi.[1]
Penjual Jamu
Jamu
Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia. Belakangan populer dengan sebutan herba atau herbal.
Jamu dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian dari tumbuhan seperti rimpang (akar-akaran), daun-daunan dan kulit batang, buah. Ada juga menggunakan bahan dari tubuh hewan, seperti empedu kambing atau tangkur buaya.
Jamu biasanya terasa pahit sehingga perlu ditambah madu sebagai pemanis agar rasanya lebih dapat ditoleransi peminumnya.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia. Belakangan populer dengan sebutan herba atau herbal.
Jamu dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian dari tumbuhan seperti rimpang (akar-akaran), daun-daunan dan kulit batang, buah. Ada juga menggunakan bahan dari tubuh hewan, seperti empedu kambing atau tangkur buaya.
Jamu biasanya terasa pahit sehingga perlu ditambah madu sebagai pemanis agar rasanya lebih dapat ditoleransi peminumnya.
Selasa, 22 Mei 2012
Randu Bhoyo
Randu Bhoyo memiliki berbagai sahabat seperjuangan. Beberapa di antaranya adalah Singo Rijalupati, Bango Supatan, Lembu Priyotho, Kebo Sariman, dan Gagak Nayakan.
Randu Bhoyo adalah tokoh yang kocak, berilmu tinggi, cerdik, dan tidak jumawa. Pendekar berdarah separuh Jawa dan separuh Mandar ini terlibat pula dalam pertempuran di Pulau Sempu melawan Kolo Sadeki. Dalam perang tanding, Randu Bhoyo mampu mengalahkan Walang Sabit.
Rastaman
Gerakan Rastafari
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kamis, 10 Mei 2012
Rabu, 09 Mei 2012
Pelayaran Rakyat
Pelayaran rakyat mengandung nilai-nilai budaya bangsa yang tidak hanya terdapat pada cara pengelolaan usaha serta pengelolanya, misalnya mengenai hubungan kerja antara pemilik kapal dengan awak kapal, tetapi juga pada jenis dan bentuk kapal yang digunakan.
Dewi Sekartaji
Dewi Sekartaji dilahirkan di Kediri, Jawa Timur.
Dia adalah seorang Putri Raja Kediri (dulu bernama Kerajaan Dhaha) yang bernama Prabu Lembu Amiluhur.
Tapak tilas Dewi Sekartaji yang bernama asli Putri Galuh Candra Kirana masih ada di Kediri, yang terkenal adalah Taman Sekartaji, dimana yang dulunya biasa dibuat taman bermain puteri Kediri.
Dewi Sekartaji ini memiliki wajah yang cantik jelita tiada tanding di jamannya.
Hanya seorang pria saja yang sangat dicintainya kala itu. Pria ksatria gagah berani dan tampan tersebut adalah Raden Panji Asmara Bangun atau yang lebih dikenal dengan Andhe-Andhe Lumut. Dia adalah putra dari Raja Jenggala.
Bali Barong
Barong (mitologi)
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Barong adalah karakter dalam mitologi Bali. Ia adalah raja dari roh-roh serta melambangkan kebaikan. Ia merupakan musuh Rangda dalam mitologi Bali. Banas Pati Rajah adalah roh yang mendampingi seorang anak dalam hidupnya. Banas Pati Rajah dipercayai sebagai roh yang menggerakkan Barong. Sebagai roh pelindung, Barong sering ditampilkan sebagai seekor singa. Sendratari tradisional di Bali yang menggambarkan pertempuran antara Barong dan Rangda sangatlah terkenal dan sering dipertunjukkan sebagai atraksi wisata.
Barong singa adalah salah satu dari lima bentuk Barong. Di pulau Bali setiap bagian pulau Bali mempunyai roh pelindung untuk tanah dan hutannya masing-masing. Setiap Barong dari yang mewakili daerah tertentu digambarkan sebagai hewan yang berbeda. Ada babi hutan, harimau, ular atau naga, dan singa. Bentuk Barong sebagai singa sangatlah populer dan berasal dari Gianyar. Di sini terletak Ubud, yang merupakan tempat pariwisata yang terkenal. Dalam Calonarong atau tari-tarian Bali, Barong menggunakan ilmu gaibnya untuk mengalahkan Rangda.
Semar Badranaya
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sejarah Semar
Menurut sejarawan Prof. Dr. Slamet Muljana, tokoh Semar pertama kali ditemukan dalam karya sastra zaman Kerajaan Majapahit berjudul Sudamala. Selain dalam bentuk kakawin, kisah Sudamala juga dipahat sebagai relief dalam Candi Sukuh yang berangka tahun 1439.
Nature
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Alam (dalam artian luas memiliki makna yang setara dengan dunia alam, dunia fisik, atau dunia materi) mengacu kepada fenomena dunia fisik dan juga kehidupan secara umum. Skala alam terbentang dari sub-atomik sampai kosmik.
Kata alam merupakan terjemahan dari bahasa Inggris "nature", yang berasal dari kata Latin natura, atau "kualitas esensial, disposisi bawaan", dan pada zaman dahulu, secara harfiah berarti "kelahiran". Natura adalah terjemahan Latin dari kata Yunani physis (φύσις), yang awalnya terkait dengan karakteristik bawaan yang dimiliki tanaman, hewan, dan berbagai fitur lain di dunia.
Konsep alam sebagai keseluruhan, atau alam semesta fisik, merupakan pengembangan konsep aslinya; dimulai dari penerapan kata Yunani physis (φύσις) oleh filsuf-filsuf pra-Socrates, dan sejak saat itu terus berkembang. Kata ini juga banyak digunakan selama munculnya metode ilmiah modern dalam beberapa abad terakhir.
Bambu Gunung
Bambu adalah tanaman
jenis rumput-rumputan dengan rongga dan ruas di batangnya. Bambu
memiliki banyak tipe. Nama lain dari bambu adalah buluh, aur, dan eru.
Di dunia ini bambu merupakan salah satu tanaman dengan pertumbuhan
paling cepat. Karena memiliki sistem rhizoma-dependen unik, dalam sehari
bambu dapat tumbuh sepanjang 60cm (24 Inchi) bahkan lebih, tergantung pada kondisi tanah dan klimatologi tempat ia ditanam. [1]
Jenis-jenis Bambu yang terdapat di Indonesia diperkirakan sekitar 159 spesies dari total 1.250 jenis bambu yang terdapat di dunia. Bahkan sekitar 88 jenis bambu yang ada di Indonesia merupakan tanaman endemik.
Indonesia merupakan salah satu wilayah yang menjadi surga bagi jenis tanaman yang disebut juga sebagai buluh, aur, dan eru ini. Diperkirakan terdapat sedikitnya 159 jenis bambu di Indonesia yang 88 diantaranya merupakan spesies endemik Indonesia.
Jenis-jenis Bambu yang terdapat di Indonesia diperkirakan sekitar 159 spesies dari total 1.250 jenis bambu yang terdapat di dunia. Bahkan sekitar 88 jenis bambu yang ada di Indonesia merupakan tanaman endemik.
Indonesia merupakan salah satu wilayah yang menjadi surga bagi jenis tanaman yang disebut juga sebagai buluh, aur, dan eru ini. Diperkirakan terdapat sedikitnya 159 jenis bambu di Indonesia yang 88 diantaranya merupakan spesies endemik Indonesia.
Langganan:
Postingan (Atom)