SAKRALISME
Siapa yang tidak kenal
dengan keindahan pesona Pulau Bali, Bali yang dianugerahi eksotisme alam
yang mempesona, tradisi budaya yang terus di pertahankan oleh
masyarakat, dan tingkat religiusitas hindu yang begitu kuat, membuat
Pulau ini mempunyai kenangan tersendiri bagi para wisatawan yang pernah
mengunjunginya.
Tradisi dan nilai-nilai sakralisme budaya masih mendapatkan penghormatan
yang tinggi di komunitas masyarakatnya. Salah satunya adalah tradisi
tari barong ngelawang.
Tradisi ngelawang yang diwarisi secara turun temurun itu bermakna untuk
menetralisir alam semesta, menolak segala jenis penyakit yang mengganggu
kehidupan manusia, termasuk secara niskala mengusir orang-orang yang
bermaksud jahat, menggangu keamanan Bali.
Seni ngelawang selain menyuguhkan hiburan, juga diyakini mampu memberi
vibrasi kesucian, sehingga penduduk terhindar dari marabahaya, penyakit
atau hal-hal lain yang tidak diinginkan. Pementasan yang unik dan
menarik itu berlangsung secara sporadis menyimak ruang dan menerobos
waktu, karena pentas itu berpindah-pindah, bahkan masuk gang dan rumah
tangga.
Seni ngelawang juga memiliki makna melanglang lingkungan. Pada awalnya
ngelawang adalah sebuah ritus sakral yang magis yang disangga oleh
psiko-relegi yang kuat.
Dalam perkembangannya masyarakat Bali yang kreatif tidak hanya
ngelawang mengusung benda-benda sakral, namun dibuatkan tiruannya untuk
disajikan sebagai ngelawang tontonan.
Dalam tradisi ngelawang Galungan tersebut, bentuk-bentuk seni
“balih-balihan” seperti arja, janger, atau joged juga dapat disaksikan
masyarakat sebagai hiburan.
Seni ini merupakan kesenian yang biasanya dilaksanakan dengan
berkeliling Rumah-rumah penduduk seperti didatangi sekaa Barong
Kedingkling dan figur-figur topeng yang bersumber dari cerita pewayangan
Ramayana ini disongsong dengan antusias oleh seisi rumah.
Kedatangannya diawali dengan sepotong tembang, misalnya tokoh punakawan
Malen dan Merdah, lalu disusul tokoh Subali dan Sugriwa menari semenit
dua menit di halaman merajan, tempat suci keluarga.
Kendati singkat, umumnya masyarakat senang dan percaya aura ritual-magis
yang dipancarkan ngelawang Galungan itu akan memberikan keselamatan dan
perlindungan.
Hasrat hidup damai dan terlindung dari segala bencana tersebut itulah
kiranya yang menjadi akar ngelawang. Diperkirakan ngelawang berkiblat
dari sebuah mitologi Hindu, Siwa Tatwa.
Alkisah ketika Dewa Siwa dan Dewi Uma bercinta tidak pada tempat dan
waktunya, harmoni terguncang. Akibatnya adalah kesengsaraan bagi umat
manusia dan makhluk hidup yang lainnya.
Sadar akan kekhilapannya itu, Dewa Siwa mengutus para dewa untuk
menenangkan dan menenteramkan kembali seisi alam. Setiba di bumi, para
dewa itu menciptakan dan mementaskan beragam bentuk kesenian. Lewat
kasih pagelaran seni itu seisi jagat kembali damai.
Online Casinos in Australia - AprCasino
BalasHapusA complete review of the best Australian online casinos. You'll find hundreds of casino games, top slots, blackjack, roulette, video 에볼루션 카지노 사이트 poker,