Rabu, 09 Mei 2012

Nature

Alam 
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Alam (dalam artian luas memiliki makna yang setara dengan dunia alam, dunia fisik, atau dunia materi) mengacu kepada fenomena dunia fisik dan juga kehidupan secara umum. Skala alam terbentang dari sub-atomik sampai kosmik.


Kata alam merupakan terjemahan dari bahasa Inggris "nature", yang berasal dari kata Latin natura, atau "kualitas esensial, disposisi bawaan", dan pada zaman dahulu, secara harfiah berarti "kelahiran". Natura adalah terjemahan Latin dari kata Yunani physis (φύσις), yang awalnya terkait dengan karakteristik bawaan yang dimiliki tanaman, hewan, dan berbagai fitur lain di dunia.

Konsep alam sebagai keseluruhan, atau alam semesta fisik, merupakan pengembangan konsep aslinya; dimulai dari penerapan kata Yunani physis (φύσις) oleh filsuf-filsuf pra-Socrates, dan sejak saat itu terus berkembang. Kata ini juga banyak digunakan selama munculnya metode ilmiah modern dalam beberapa abad terakhir.


Dalam berbagai penggunaan kata tersebut pada saat ini, "alam" sering mengacu kepada geologi dan kehidupan liar. Kata alam mungkin mengacu secara umum ke berbagai jenis tanaman hidup dan hewan, dan dalam beberapa kasus ke proses yang berhubungan dengan benda mati – mengenai keberadaan jenis-jenis tertentu suatu benda dan bagaimana mereka berubah dengan sendirinya, seperti cuaca dan geologi di Bumi, dan materi serta energi dari mana semua hal-hal tersebut tersusun darinya. Kata ini sering diartikan sebagai "lingkungan alam" atau hewan liar, batu, hutan, pantai, dan secara umum hal-hal yang belum diubah secara substansial oleh campur tangan manusia, atau yang bertahan meskipun ada intervensi manusia. Sebagai, contoh, objek yang dibuat dan interaksi manusia umumnya tidak dianggap sebagai bagian dari alam, kecuali jika dinilai sebagai, misalnya, "sifat manusia" atau "seluruh alam". Konsep yang lebih tradisional dari hal-hal alami tersebut, yang masih dapat ditemukan hari ini, menyiratkan perbedaan antara alami dan buatan, yang dimaksud dengan kata buatan dipahami sebagai hasil kesadaran atau pikiran manusia. Tergantung pada konteks tertentu, istilah "alam" juga dapat dibedakan dari yang tidak wajar, supernatural, atau sintetis.

Alam liar

Alam liar secara umum didefinisikan sebagai daerah yang secara signifikan belum termodifikasi oleh aktivitas manusia. The Wild Foundation secara lebih rinci mendefinisikan alam liar sebagai: "Area alam yang tersisa di planet kita, yang paling utuh tidak terganggu - tempat-tempat terliar terakhir yang tidak dikontrol manusia dan di dalamnya tidak dibangun jalan, saluran pipa atau infrastruktur industri lain." Area alam liar dapat ditemui dalam suaka margasatwa, perkebunan, peternakan, konservasi, peternakan, hutan nasional, taman nasional dan bahkan di daerah perkotaan di sepanjang sungai, atau daerah yang tak berkembang. Daerah alam liar dan taman-taman yang dilindungi dianggap penting untuk kelangsungan hidup spesies tertentu, studi ekologi, konservasi, kesunyian, dan rekreasi. Beberapa penulis percaya bahwa alam alam liar sangat penting bagi jiwa dan kreativitas manusia, dan beberapa ahli ekologi menganggap daerah alam liar merupakan bagian integral dari ekosistem alam planet yang mandiri (biosfer). Alam liar juga dapat melindungi sifat genetik yang mereka sediakan habitatnya bagi flora dan fauna liar yang mungkin sulit diciptakan di kebun binatang, arboretum atau laboratorium.
Tumbuhan dan hewan
Awalnya Aristoteles membagi semua benda hidup antara tanaman, yang umumnya tidak bergerak cukup cepat bagi manusia untuk dapat melihatnya, dan hewan. Dalam sistem Linnaeus menjadi dua kerajaan Vegetabilia (kemudian Plantae) dan Animalia. Sejak saat itu, jelas bahwa Plantae sebagaimana definisi awalnya mencakup beberapa kelompok yang tidak terkait, dan beberapa kelompok jamur dan ganggang yang tidak terkait dipindahkan untuk mengisi kerajaan baru. Namun, mereka masih sering dianggap tanaman dalam banyak konteks. Kehidupan bakteri kadang-kadang termasuk dalam flora, dan beberapa klasifikasi menggunakan istilah flora bakteri yang terpisah dari flora tanaman.


Salah satu cara untuk mengklasifikasikan tanaman adalah berdasarkan daerah yang (tergantung tujuan penelitian) juga dapat mencakup fosil tumbuhan, atau sisa-sisa kehidupan tanaman dari era sebelumnya. Orang-orang di banyak wilayah dan negara bangga dalam susunan karakteristik tanaman masing-masing, yang bisa sangat bervariasi di seluruh dunia akibat perbedaan iklim dan medan.

Tumbuhan regional umumnya dibagi ke dalam kategori seperti flora asli dan flora pertanian dan taman, dan yang disebutkan terakhir adalah yang sengaja ditanam dan dibudidayakan. Beberapa jenis "flora asli" sebenarnya telah diperkenalkan berabad-abad lalu oleh orang-orang yang bermigrasi dari satu wilayah atau benua ke benua lain dan menjadi bagian integral atau alami dari flora asli. Ini adalah contoh bagaimana interaksi manusia dengan alam dapat mengaburkan batas apa yang dianggap sebagai bagian dari alam.

Kategori gulma sebelumnya juga digunakan untuk tanaman. Meskipun istilah tersebut tidak disukai oleh ahli botani, penggunaan informal kata "gulma" untuk menggambarkan tanaman yang dianggap layak dimusnahkan adalah gambaran dari kecenderungan umum orang dan masyarakat untuk berusaha mengubah atau membentuk arah alam. Demikian pula, hewan sering dikategorikan sebagai hewan rumah tangga, hewan ternak, hewan liar, hama, dll sesuai dengan hubungan mereka dengan kehidupan manusia.

Hewan sebagai kategori memiliki beberapa karakteristik yang umumnya membedakan mereka dari makhluk hidup lainnya. Hewan bersifat eukariotik dan biasanya multiseluler yang membedakan mereka dari bakteri, archaea dan protista. Mereka bersifat heterotrof dan umumnya mencerna makanan dalam ruang internal, yang membedakan mereka dari tanaman dan ganggang. Mereka juga dibedakan dari tumbuhan, alga, dan jamur dengan kurangnya dinding-dinding sel.

Dengan beberapa pengecualian, terutama spons (filum Porifera), hewan memiliki tubuh yang dibedakan menjadi jaringan-jaringan terpisah. Ini termasuk otot, yang mampu berkontraksi dan mengontrol gerak, dan sistem saraf, yang mengirim dan memproses sinyal. Biasanya ada juga sebuah ruang pencernaan internal. Sel-sel eukariotik yang dimiliki oleh semua hewan dikelilingi oleh matriks ekstraselular khas yang terdiri dari kolagen dan glikoprotein elastis. Hal ini mungkin terklasifikasi untuk membentuk struktur seperti kerang, tulang, dan spikula, sebuah kerangka yang mana sel-sel dapat bergerak dan tertata kembali selama pengembangan dan pematangan, dan yang mendukung anatomi kompleks yang diperlukan untuk mobilitas.
 
Hubungan dengan manusia
Meskipun saat ini manusia hanya sebagian kecil dari total biomassa yang hidup di Bumi, efek manusia terhadap alam besar dan tidak proporsional. Karena besarnya pengaruh manusia, batas-batas antara apa yang manusia anggap sebagai alam dan "lingkungan buatan" tidak jelas kecuali pada hal-hal ekstrem. Bahkan pada hal-hal ekstrem, jumlah lingkungan alam yang bebas dari pengaruh manusia yang terlihat saat ini semakin berkurang dengan semakin cepat.

Perkembangan teknologi oleh umat manusia memungkinkan eksploitasi sumber daya alam yang lebih besar dan telah membantu untuk mengurangi beberapa risiko dari bahaya alam. Meskipun ada kemajuan, nasib peradaban manusia masih berhubungan erat dengan perubahan lingkungan. Ada umpan balik yang sangat kompleks antara penggunaan teknologi canggih dan perubahan pada lingkungan yang hanya bisa dipahami secara perlahan. Contoh ancaman terhadap alam yang dibuat oleh manusia adalah polusi, deforestasi, dan bencana seperti tumpahan minyak. Manusia telah memberi kontribusi pada kepunahan banyak tanaman dan hewan.

Manusia menggunakan alam untuk kesenangan maupun kegiatan ekonomi. Akuisisi sumber daya alam untuk keperluan industri tetap menjadi komponen utama dari sistem ekonomi dunia. Beberapa kegiatan, seperti berburu dan memancing, dilakukan baik untuk memperoleh makanan maupun rekreasi, sering kali oleh orang yang berbeda. Pertanian pertama kali diterapkan sekitar milenium ke-9 Sebelum Masehi. Mulai dari produksi pangan untuk energi, alam memengaruhi kekayaan ekonomi.

Meskipun manusia purba mengumpulkan bahan tanaman untuk pangan dan menggunakan sifat obat dari tanaman untuk penyembuhan, kebanyakan manusia modern memanfaatkan tanaman melalui pertanian. Pembersihan lahan yang marak untuk pertumbuhan tanaman menyebabkan penurunan luas hutan dan lahan basah, yang mengakibatkan hilangnya habitat bagi banyak tanaman dan spesies hewan serta meningkatnya erosi.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...